TAPUT – Foktanews.online ||Langit pagi tampak muram keabu-abuan, seolah mendukung suasana dukacita, yang tengah dirasakan keluarga Nikson Sihombing/Rita Butarbutar, Ayahanda dan ibunda dari Almarhumah Friska Junianta Sihombing, kelas 11 IPA 6, yang juga anggota Patroli Keamanan Sekolah PKS, rasa haru dan pilu yang sangat mendalam juga dirasakan Keluarga Besar SMA swasta PGRI 20 Siborongborong.
Terpantau awak media ini, Kepala Sekolah Drs. Alpha Simanjuntak, Basia Benedicta Simamora sebagai Wali kelas 11 IPA 6, (Almarhumah), hadir dalam menghantar Jenazah siswi nya ketempat peristirahatan yang terakhir, Begitu juga dengan beberapa orang bapak ibu guru dari Keluarga Besar SMA Swasta PGRI 20 Siborongborong.
Begitu juga dengan Robby Binsar Rajagukguk, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, Juduesa Mori Sinurat Guru Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dan Guru Bimbingan dan Konseling (BK), Wiwin Simanjuntak, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan, Antoni Rikardo Pasaribu, Guru Pembina Paduan Suara, Priska Nababan, Guru Pembina Osis, Darni Tambunan, Pembina Paduan Suara dan Seni tari, Jekson Sianturi, dan Sabrina Duma Sitohang Pembina Pramuka, Bersama anak-anak didik SMA Swasta PGRI 20 Siborongborong.
Penghormatan terakhir pada jenazah khas Pramuka dilakukan dengan pelepasan, Mengantar jenazah sampai ke pemakaman dipimpin Horas Hutasoit, sebagai Pradana Pramuka SMA Swasta PGRI 20 Siborongborong.
Ditempat yang berbeda, Alpha Simanjuntak, Kepala sekolah SMA PGRI 20 swasta Siborongborong menyampaikan Duka yang mendalam Kepada keluarga orang tua anak didik kami Friska Junianta Sihombing, sebagai umat Kristiani ujian dan pencobaan hidup adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari. Namun, melalui ujian dan pencobaan tersebut kita harus tetap bersabar dan mendekat kan diri pada Tuhan Yesus Kristus.
Lanjut Alpha Simanjuntak, walaupun demikian peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi anak-anak didik kami, apabila naik bus sekolah atau kendaraan umum lainnya, jangan ada yang mengeluarkan anggota tubuh atau suka menggantung di pintu bus, apalagi sampai naik diatas kap bus/angkutan umum.
Begitu juga kalau naik sepeda motor, patuhilah peraturan berlalulintas, gunakan Helm, jangan ngebut-ngebut berkendaraan. Cepatlah bangun tidur agar bisa lebih awal berangkat menuju sekolah, kadang kala banyak terjadi kecelakaan karena terburu-buru, takut telat sampai di sekolah akhirnya ngebut, sayangi diri anda dan orang tua. Kalau takdir tidak ada yang bisa menolak, tapi ada gunanya kita mematuhi peraturan berlalulintas untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, pungkasnya. (API Manalu)