RIAU – Dalam upaya mengantisipasi serta menanggulangi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya, Polsek Teluk Meranti bersama unsur UPIKA dan perwakilan perusahaan menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla Tahun 2025, Kamis (17/4/2025) pagi. Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Camat Teluk Meranti dan dipimpin langsung oleh Camat Teluk Meranti, Raja Eka Putra, S.Sos.
Turut hadir dalam rapat ini Kapolsek Teluk Meranti IPDA Boby Even, S.H., M.H, Danramil 015 KK Kapten Inf. Lilik H, Kepala Puskesmas Teluk Meranti Arisman Susilo, serta perwakilan dari Manggala Agni, perusahaan, kepala desa, MPA, dan perangkat desa se-Kecamatan Teluk Meranti.
Deklarasi Anti Karhutla dan Penandatanganan MOU menjadi salah satu momen penting dalam agenda rapat, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga lingkungan dari ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Dalam sambutannya, Kapolsek Teluk Meranti menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam penanggulangan karhutla. Beliau menyampaikan beberapa poin penting, antara lain:
• Perusahaan dan pemerintah desa diminta aktif mensosialisasikan bahaya dan larangan membakar lahan.
• Kepala desa diminta mendata pemilik lahan secara detail bekerja sama dengan dusun, RT, dan RW.
• Setiap kejadian kebakaran harus segera dicatat dan dilaporkan untuk mempermudah proses hukum.
• Jika ditemukan pembukaan lahan dengan cara dibakar, aparat desa diminta mencatat dan memberikan imbauan agar tidak terjadi kebakaran yang meluas.
• RT dan RW diimbau lebih peduli terhadap lingkungan dan sigap dalam mendeteksi potensi kebakaran.
• Menjelang musim kemarau, Polsek Teluk Meranti akan melaksanakan patroli rutin sebagai upaya pencegahan dini.
Selain diskusi dan pemaparan materi, kegiatan juga diisi dengan penginputan peserta grup Karhutla Teluk Meranti, pembagian bibit kepada kepala desa, serta sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi komitmen bersama.
Kapolsek IPDA Boby Even menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini merupakan langkah konkret dalam membangun sinergi antara pemerintah, TNI-Polri, perusahaan, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan Karhutla.
“Upaya penanggulangan Karhutla tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kesadaran kolektif dan koordinasi yang kuat agar wilayah kita tetap aman, bersih, dan sehat,” ujarnya.
Kegiatan selesai pukul 12.00 WIB dalam keadaan aman dan tertib. ( Red)