Fokta News, HUMBAHAS – Baru-baru ini SMA 1 Lintongnihuta viral terkait OTT yang terjadi diruangan kepala sekolah, dimana ada praktik memberi dan menerima uang. Anehnya hanya si penerima yang ditangkap oleh Kejaksaan Negeri Taput.
Pembangunan beberapa ruangan SMA N 1 Pakkat dengan biaya yang bukan sedikit menjadi sorotan masyarakat, kegiatan pembangunan tersebut terdiri dari 6 unit ruangan baru yang menelan biaya Rp 2,3Miliar untuk tahun anggaran 2023.
Terkait hal ini, warga Pakkat anti korupsi berharap agar proses pembangunan tersebut terus dikawal,
“ Ini pembangunan sekolah saya lihat dananya sudah lumayan besar, harapan kita juga kepada pihak internal dan eksternal agar tetap memantau proses pengerjaan sekolah tersebut. Karena ini swakelola, kita hanya ingin menghindari hal yang tidak diinginkan.” Kata Simatupang warga Pakkat.(05/08/2023)
Menurut warga bahwa pembangunan yang menelan Rp 2,3 ini rawan penyelewengan kalau minim perhatian dari sosial kontrol.
“ Kalau pemeriksa kan mereka periksa setelah selesai, bisa saja bagian yang tidak terlihat yang dikorupsi,” sambungnya.
Dikonfirmasi kepada Gotma Samosir Kepala Sekolah SMA N 1 Pakkat terkait sudah berapa persen capaian pembangunan SMA N 1 Pakkat tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari Gotma Samosir, dan enggan menanggapi terkait pembangunan tersebut, dan dugaan kepala sekolah ingin mencoba menyuap awak media.
Harapan masyarakat, pembangunan SMA N 1 Pakkat harus benar-benar sesuai dengan juknis dan juklak yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
(Timbul.S)